Selasa, 15 Oktober 2013

Green Offroad Rally 2013 “Touring mengelilingi Pulau Lembata dan berakhir di Circuit Black Stone”



Langkah kreatif Pemerintah Kabupaten Lembata untuk menjadikan daerah ini sebagai destinasi pariwisata dunia mulai terwujud. Setelah melakukan kegiatan rally wisata bahari yang menyedot banyak perhatian publik, kali ini pemda Kabupaten Lembata menggelar Touring Offroad yang melibatkan bukan saja peserta dari dalam negeri, tetapi dari luar negeri akan datang dan memeriahkan ajang bergengsi ini. Kegiatan tersebut sedianya akan berlangsung dari tanggal 17 – 20 Oktober 2013

Pulau Lembata atau sering disebut dengan Lomblen atau juga Lepan Batan memiliki keunikan tersendiri di mata dunia. Selain budaya penangkapan ikan paus yang mendunia di desa Lamalera bagian selatan pulau Lembata, Lomblen juga memiliki kondisi geografis alam yang menantang.  Berbukit-bukit, berlembah dan memiliki banyak jurang menjadi pilihan tepat untuk para offroaders melakukan Touring Offroad. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Lembata telah menajdikan daerah ini sebagai tempat bertemunya para pecinta Touring Offroad. Peserta kali ini akan melewati jalan tanah kurang lebih 70 persen. Dari jalan tanah ini ada kombinasi kubangan, jalan berlumpur dan becek serta kondisi jalan extreme lainnya . Route ini ditetapkan oleh Syamsir Alam dari IOF Jakarta dan sudah dipersiapkan sebelum para peserta rally bertarung.

Hobby yang satu ini penggemarnya adalah mereka yang memiliki kendaraan Jeep dan suka pada kegiatan yang memacu adrenalin. Mereka datang ke Lembata membawahi komunitas mereka masing-masing yang nota bene adalah orang-orang yang memiliki kesibukan padat.  Harga mobilnya pun cukup mahal hampir diatas setengah milyard dan bernaung dibawah organisasi yang disebut Indonesian Offroad Federation (IOF) - Organisasi yang mulai berkembang sampai ke pelosok pedesaan. Kali ini total hadiah yang diperebutkan Sebesar Rp. 240.000.000 (Dua Ratus Empat Puluh Juta Rupiah), yang pada umumnya dibagi menjadi tiga kategori besar yaitu kategori Speed Road, Extreme Road dan Touring Off – Road.  Speed Road adalah kegiatan yang mengandalkan kecepatan pada lintasan atau Circuit. Extreme Road adalah ajang free style, sedangkan Touring Off Road digelar untuk hiburan yang penuh tantangan dengan melintasi berbagai medan jalan dan daerah distinasi bahari seperti di Desa Bour.

Medan Lembata yang berbukit-bukit, berlembah dan memiliki jurang, akan menjadi kenangan yang berkepanjangan bagi peserta touring. Disana mereka akan membuka tenda - tenda untuk Camping dan menyinggahi beberapa desa dan di desa-desa  tersebut telah disiapkan game game untuk dinilai. Berkompetisi sambil berlibur ini dimana Team yang termasuk dalam Driver dan Co Driver plus Engineers bisa menikmati Ikan Laut sampai puas, tanpa bahan kimia dan tanpa pencemaran Industri. Kawasan pulau ini benar-benar asli, sehingga peserta bisa santai melepaskan lelah setelah bertarung untuk mendapatkan Hadiah Utama dari Green Offroad Rally 2013. Panitia menyediakan makanan di setiap daerah  distinasi dengan makanan khas yang berbeda-beda antara satu desa dengan lainnya secara free of charge. Ini hal yang menarik.  Peserta juga dapat menikmati udara bersih tanpa asap kenalpot atau carbon dioksida. Akhirnya ketika kembali ke rumah masing-masing akan terasa betapa pentingnya udara bersih. Demikian maksud dan tujuan dari GOR 2013 Pulau Lembata.
Panitia Pengawas Lomba akan dipimpin oleh Muh Amin Saleh dari IOF Sulawesi Selatan dan Pengawas Trek Lintasan oleh Ketut Master IOF Bali. Sementara Event Director adalah Rony Sukarsono. bila anda tiba di pulau lembata, akan disambut oleh panitia  rally.  Lahan khusus telah dipersiapkan untuk memarkir mobil anda dan diawasi oleh security yang ditempatkan khusus mengamankan kendaraan peserta selama 24 jam. pengaturan akomodasi dapat disiapkan oleh panitia atau dipilih sendiri sesuai selera peserta lomba. 

Bupati Lembata, Yance Sunur melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata, Longginus Lega, SE juga memberi apresiasi kepada para peserta Lomba Green Offroad Rally yang telah bersedia menyemarakan event berkwalitas dunia ini. Kepadxa para peserta lomba Longginus menghimbau agar bertarung dengan semangat sportiv dan penuh rasa aman.
“Safety First agar anda kembali ke daerah masing-masing dengan selamat. Tahun ini adalah tahun ujicoba bagi Lembata dan diharapkan Track ini menjadi ajang pembentukan bakat Pemuda Indonesia,” ujar Longginus.

Asal tahu saja, kegiatan yang satu ini rupanya menuai banyak keuntungan baik bagi peserta maupun bagi Pemerintah Kabupaten Lembata. Para penggemar Offroad berkumpul, mereka saling menukar pendapat dan bisa berbincang-bincang sampai ke urusan bisnis besar. Hal lain yang bisa diperoleh dari kegiatan ini adalah membina hubungan baik organisasi antar Pengurus Daerah IOF dan bahkan memelihara hubungan baik antara propinsi - propinsi di Indonesia.  Kegiatan ini rencananya akan digelar setiap tahun dengan beberapa aktivitas yang inovatif dan kreatif.

ASDP Dukung Penuh GOR Lembata

Untuk menyukseskan event internasional di Lembata pekan ini, ASDP akan menyiapkan armada untuk memberangkatkan para offroader beserta mobilnya dari Kupang ke Lembata. Hal ini disampaikan Manager Usaha ASDP Cabang Kupang, Agus Supriyatno.

Agus mengatakan, sebagai bentuk dukungan PT. ASDP terhadap pembangunan pariwisata di daerah ini, maka usaha yang dilakukan PT ASDP selalu sinkronkan dengan kegiatan pembangunan pemerintah setempat. Lebih dari itu, PT. ASDP selaku BUMN di daerah telah menyesuaikan diri dengan perkembangan di masing-masing daerah di Nusa Tenggara Timur.

“event ini dilaksanakan demi kemajuan pariwisata di NTT khususnya di Lembata, maka kami siap mendukung dengan cara kami,” ujar Agus yang baru satu minggu menjabat sebagai Manager Usaha ASDP Cabang Kupang.

Kata Agus, hari ini Selasa 15/10, para peserta GOR Lembata kloter pertama yang berasal dari Kupang, Bali dan Timor Leste akan diberangkatkan dengan armada ferry ke Lembata melalui pelabuhan Larantuka. Peserta Kloter kedua akan diberangkatkan pada Kamis, 17/10. +++

Tidak ada komentar:

Posting Komentar