Sebagai provinsi yang mengandung
sejuta pesona wisata – NTT saat ini menjadi gerbang wisata dunia. Para
wisatawan dari seluruh belahan dunia kini sedang melakukan pelayaran melintasi
perairan NTT, menyinggahi tempat pariwisata di berbagai kabupaten di Nusa
Tenggara Timur dan akan berlabuh di Kabupaten Manggarai Barat – untuk
menyaksikan Komodo sekaligus mengikuti puncak acara Sail Komodo 2013 bersama
Presiden Republik Indonesia. 14 September 2013 akan jadi hari bersejarah akan
kebangkian dunia kepariwisataan Nusa Tenggara Timur.
NTT – The Hiden Paradise
– surga tersembunyi – bagi manusia di muka bumi karena NTT di anugerahi aneka
keindahan alam dan kebudayaan yang unik serta bermakna. Alam yang indah pasti memiliki
ceritanya, begitu juga budaya dan adat istiadat. Banyak kalangan menganggap
cerita dari alam dan adat ini sebagai mitos, tetapi mitos-mitos di NTT memiliki
bukti-bukti atau artefak. Artinya alam serta budaya adat di NTT adalah sesuatu
yang hidup – terwariskan dari ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu dan
sesungguhnya ada. Potensi ini bakal memantik perhatian dunia, dimana komodo –
salah satu hewan peninggalan purba masih tetap bertahan hidup dan telah menjadi
ikon pariwisata dunia.
Seorang Budayawan kesohor Indonesia – Radhar Panca Dahana – dalam
sebuah temu sastra di Kupang beberapa waktu lalu mengatakan,” jangan kau bangun
NTT ini dengan mengandalkan sektor yang lain. Jaga dan rawatlah alam serta
kebudayaannya, NTT sudah bisa hidup makmur. Sebab suatu ketika, orang dari
seluruh penjuru dunia akan berbondong-bondong datang ke Nusa Tenggara Timur.
Sebab NTT adalah salah satu tempat peradaban dunia,” ujar Radhar.
Dalam orasi kebudayaannya Radhar mengatakan, ketika menginjakan
kakinya di Nusa Tenggara Timur, ada perasaan cemburu menyaksikan keberagaman
orang NTT dari sisi antropologis. Bentuk wajah orang NTT mewakil seluruh ras
yang ada di dunia,” ujarnya sedikit guyon. Bayangkan saja, ada Ras Mongoliad, Ras
Negroid, dll semuanya terlihat pada wajah – wajah orang NTT. Maka keputusan
untuk mengklaim NTT sebagai sebuah sumber kebudayaan adalah kewajaran dan layak
untuk ditelusuri. Apalagi keindahan alamnya, jika di eksploitasi secara
maksimal maka melebihi Pantai Kute di Bali dan tempat pariwisata anggun lainnya
di dunia.
Yusdi Diaz –pelaku bisnis pariwisata di Bali dalam wawancaranya
dengan Tabloid Vista menyebut NTT sebagai Beyond
Bali. “Lokasi geografis NTT yang
dekat dengan Bali membawa keuntungan tersendiri. Wisata bahari di NTT
menawarkan pengalaman wisata yang berbeda, bervariasi dan berkelas. Selain
Komodo yang mendunia, ada lagi Traditional Whaling Village di Lamalera, Surfing
di Nembrala, Alor dan Sabu yang eksotis,
Pasola di Sumba adalah potensi besar Pariwisata NTT yang dapat memicu
pertumbuhan ekonomi daerah. Berlayar mengelilingi dan menyinggahi kantong -
kantong wisata di NTT dengan cruise ship atau phinisi membawa kenikmatan
tersendiri bagi para wisatawan,” Ujar Yusdi.
Yusdi - tokoh NTT di Bali ini mengatakan, pemerintah pusat sudah
memrogramkan Komodo-Kelimutu-Flores sebagai DMO (Destination Management Organization). Beberapa destinasi yang
sudah dan mulai bergaung dan lebih dari itu Pariwisata NTT yang paling
potensial adalah Wisata Bahari – “island
hopping”. Berlayar mengelilingi dan menyinggahi kantong - kantong wisata di
NTT dengan cruise ship atau phinisi menjadi salah satu pilihan untuk
mensiasati persoalan kurangnya
infrastruktur penunjang pariwisata di NTT saat ini. Pengembangan wisata
bahari selaras dengan konsep Propinsi Kelautan. Jika potensi ini digarap dengan
spirit dari, oleh dan untuk rakyat, Pariwisata dapat menggairahkan pertumbuhan
ekonomi rakyat. Industri Rumahan dapat menjadi sumber pendapatan keluarga alternatif. Untuk merealisasikan master plan
percepatan pembangunan ekonomi Indonesia di Koridor V (kawasan NTT – NTB -
Bali), Pemerintah telah mengindentifikasikan potensi untuk meningkatkan
perekonomian rakyat secara terpadu antara lain melalui pariwisata, perikanan, perternakan,
dstnya.
Rupanya berbagai kalangan mengakui NTT adalah negeri yang kaya
raya akan pariwisata dan kebudayaan. Rasa kagum ini bukan sekedar menjadi
kebanggan semu orang NTT, tetapi harus dijadikan sebagai peluang untuk
membangun NTT menjadi lebih maju dan sejajar dengan daerah lain di duniam yang
mengandalkan pariwisata sebagai leading sektor pembangunannya. +++ ruddy tokan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar